Read more ...»
LINK SCENERY
- . Aji santosa : santoso99.blogspot.com
- . Ayu safitri : ayusafitri799.blogspot.com
- . Ela maulani : elamaulani.blogspot.com
- . Fatchur risqi : variz23.blogspot.com
- . Fatkul iksan : ulfatkhil.blogspot.com
- . Feri fidiato : fidiferi.blogspot.com
- . Geby RRFF : gebbyramadhan07.blogspot.com
- . Gigih suryadi : gigihsuryadi.blogspot.com
- . Hamidah nisa : hamidahlestya.blogspot.com
- . Hanifah nisa : hanifahlestyasari.blogspot.com
- . Imam wahyudi : suripblogblog.blogspot.com
- . Indah widiaskari : widias22.blogspot.com
- . Intan permatasari : putripermata77.blogspot.com
- . Khoirul ahmadi : larjokarti.blogspot.com
- . Leli oktaliana : leliokta.blogspot.com
- . Masanto : marshanto.blogspot.com
- . Meilan shinta : namakumeilan.blogspot.com
- . Melawati PD : sebuahmimpiharapan.blogspot.com
- . Retno dwi : retnodwilestarienoc.blogspot.com
- . Ridho frihastama : ryedhoew.blogsot.com
- . sekar widiastuti : sekarwidhy.blogspot.com
- . selfiana : selfiana62.blogspot.com
- . siska apriliana : siskaaprili.blogspot.com
- . siti sundari : sundarimrc19.blogspot.com
- . sri wahyuni : jenned15.blogspot.com
- . sumarti : sumartismansa.blogspot.com
- . tifana rasitagani : tiprut225.blogspot.com
- . umi widiati : simutumi.blogspot.com
- . uswatun hasanah : uswatunhasanahpwo.blogspot.com
- . windi astuti : windiamonds.blogspot.com
- . Aji santosa : santoso99.blogspot.com
- . Ayu safitri : ayusafitri799.blogspot.com
- . Ela maulani : elamaulani.blogspot.com
- . Fatchur risqi : variz23.blogspot.com
- . Fatkul iksan : ulfatkhil.blogspot.com
- . Feri fidiato : fidiferi.blogspot.com
- . Geby RRFF : gebbyramadhan07.blogspot.com
- . Gigih suryadi : gigihsuryadi.blogspot.com
- . Hamidah nisa : hamidahlestya.blogspot.com
- . Hanifah nisa : hanifahlestyasari.blogspot.com
- . Imam wahyudi : suripblogblog.blogspot.com
- . Indah widiaskari : widias22.blogspot.com
- . Intan permatasari : putripermata77.blogspot.com
- . Khoirul ahmadi : larjokarti.blogspot.com
- . Leli oktaliana : leliokta.blogspot.com
- . Masanto : marshanto.blogspot.com
- . Meilan shinta : namakumeilan.blogspot.com
- . Melawati PD : sebuahmimpiharapan.blogspot.com
- . Retno dwi : retnodwilestarienoc.blogspot.com
- . Ridho frihastama : ryedhoew.blogsot.com
- . sekar widiastuti : sekarwidhy.blogspot.com
- . selfiana : selfiana62.blogspot.com
- . siska apriliana : siskaaprili.blogspot.com
- . siti sundari : sundarimrc19.blogspot.com
- . sri wahyuni : jenned15.blogspot.com
- . sumarti : sumartismansa.blogspot.com
- . tifana rasitagani : tiprut225.blogspot.com
- . umi widiati : simutumi.blogspot.com
- . uswatun hasanah : uswatunhasanahpwo.blogspot.com
- . windi astuti : windiamonds.blogspot.com
Penulisan Konfigurasi Elektron
Salah satu contoh penulisan konfigurasi elektron
yang telah sobat Materi Kimia SMA pelajari sebelumnya yaitu: 8O:
2 6. Bagaimana dengan materi kimia kelas XI
sekarang, apakah seperti itu? Untuk menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan
teori atom mekanika kuantum, bayangkan bahwa inti atom memiliki
tingkat-tingkat energi, dan setiap tingkat energi memiliki orbitalorbital yang
masih kosong. Kemudian, elektron-elektron ditempatkan pada orbital-orbital
sesuai dengan urutan tingkat energinya (aturan Aufbau), dan tingkat energi
paling rendah diisi terlebih dahulu.
Pengisian orbital dengan tingkat energi sama, seperti px, py, pz,
diusahakan tidak berpasangan sesuai aturan Hund, tempatnya boleh di mana saja,
px, py, atau pz. Jika setelah masing-masing orbital dihuni oleh satu elektron
masih ada elektron lain maka elektron ditambahkan untuk membentuk pasangan
dengan spin berlawanan. Dalam setiap orbital maksimum dihuni oleh dua elektron,
sesuai aturan Pauli.
Penulisan konfigurasi elektron dapat diringkas sebab dalam kimia yang
penting adalah konfigurasi elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.
Contoh konfigurasi elektron atom natrium dapat ditulis sebagai: 11Na:
[Ne] 3s1. Lambang [Ne] menggantikan penulisan konfigurasi elektron
bagian dalam (10Ne: 1s2 2s2 2p6).
Beberapa konfigurasi elektron atom dengan nomor atom 1 sampai nomor atom
20 ditunjukkan pada tabel berikut.
Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
Berdasarkan konfigurasi elektron, Anda dapat menentukan bilangan kuantum
suatu elektron. Contoh: atom oksigen memiliki 8 elektron, konfigurasi elektron
atom oksigen adalah 8O: 1s2 2s2 2p4 atau
diuraikan sebagai berikut.
1) 1s2 2s2 2px2 2py1 2pz1
2) 1s2 2s2 2px1 2py2 2pz1
3) 1s2 2s2 2px1 2py1 2pz2
Ketiga penulisan konfigurasi tersebut benar sebab atom terakhir dapat
berpasangan di mana saja dalam orbital 2p. Mengapa? Pada subkulit p, terdapat
tiga orbital dengan tingkat energi sama (px= py = pz) sehingga kita tidak dapat
menentukan secara pasti pada orbital mana elektron berpasangan. Dengan kata
lain, kebolehjadian pasangan elektron dalam ketiga orbital-p adalah sama.
Akibat dari peluang yang sama dalam menemukan elektron pada suatu orbital
maka Anda tidak dapat menentukan bilangan kuantum magnetiknya. Pada contoh
tersebut, elektron terakhir dari atom oksigen memiliki bilangan kuantum sebagai
berikut.
1) Bilangan kuantum utama, n= 2
2) Bilangan kuantum azimut, l= 1
3) Bilangan kuantum spin, s= –½
4) Bilangan kuantum magnetik, m= –1, +1, atau 0? (tidak pasti,
semua orbital memiliki peluang yang sama untuk dihuni).
Dengan demikian, pada kasus atom oksigen terdapat ketidakpastian dalam
bilangan kuantum magnetik atau momentum sudut.
Kasus tersebut benar-benar membuktikan bahwa keberadaan
elektron-elektron di dalam atom tidak dapat diketahui secara pasti, yang paling
mungkin hanyalah peluang menemukan elektron pada daerah tertentu di dalam
ruang, sedangkan posisi pastinya tidak dapat diketahuiBilangan Kuantum Azimut (l)
Sobat Materi Kimia SMA sudah
mengenal bilangan kuantum azimut? Bilangan kuantum azimut disebut
juga bilangan kuantum momentum sudut, dilambangkan dengan l (baca: huruf kecil
dari L). Bilangan kuantum azimut menentukan bentuk orbital. Nilai bilangan
kuantum azimut adalah l= n–1. Oleh karena nilai n merupakan bilangan bulat dan
terkecil sama dengan satu maka harga l juga merupakan deret bilangan bulat 0,
1, 2, …, (n–1). Jadi, untuk n=1 hanya ada satu harga bilangan kuantum azimut,
yaitu 0. Berarti, pada kulit K (n=1) hanya terdapat satu bentuk orbital. Untuk
n=2 ada dua harga bilangan kuantum azimut, yaitu 0 dan 1. Artinya, pada kulit L
(n=2) terdapat dua bentuk orbital, yaitu orbital yang memiliki nilai l=0 dan
orbital yang memiliki nilai l=1.
n
|
Kulit
|
l
|
1
|
K
|
0(s)
|
2
|
L
|
0(s), 1(p)
|
3
|
M
|
0(s), 1(p), 2(d)
|
Pada pembahasan sebelumnya, dinyatakan bahwa
bentuk-bentuk orbital yang memiliki bilangan kuantum utama sama membentuk
kulit. Bentuk orbital dengan bilangan kuantum azimut sama dinamakan subkulit.
Jadi, bilangan kuantum azimut dapat juga menunjukkan jumlah subkulit dalam
setiap kulit. Masing-masing subkulit diberi lambang dengan s, p, d, f, …, dan
seterusnya. Hubungan subkulit dengan lambangnya adalah sebagai berikut.
Bilangan kuantum
azimut (l)
|
0
|
1
|
2
|
3
|
.....
|
Lambang subkulit
|
s
|
p
|
d
|
f
|
.....
|
Contoh:
Pada kulit K (n=1), nilai memiliki harga 0
maka pada kulit K hanya ada satu subkulit atau satu bentuk orbital, yaitu
orbital s. Pada kulit L (n=2), nilai memiliki harga 0 dan 1 maka pada kulit L
ada dua subkulit, yaitu orbital s dan orbital p (jumlahnya lebih dari satu).
Hubungan Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik
Di kelas X, sobat Materi Kimia SMA
telah mempelajari bagaimana hubungan sistem periodik modern dengan konfigurasi elektron. Bagaimana dengan materi kimia kelas XI
sekarang? Sobat dapat menyimak uraian dibawah ini.
Sobat
sudah mengetahui bahwa dalam golongan yang sama, unsur-unsur memiliki
sifat yang mirip. Kemiripan sifat ini berhubungan dengan konfigurasi
elektronnya. Bagaimana hubungan tersebut ditinjau berdasarkan teori atom mekanika
kuantum? Simak unsur-unsur ringan dengan nomor atom 1 sampai dengan 20 dalam
tabel periodik berikut
Bagaimanakah sobat menyimpulkan konfigurasi elektron dalam golongan yang
sama?
a. Golongan IA → ns1
b. Golongan IIA → ns2
c. Golongan IIIA → ns2 np1
Jadi, kemiripan sifat-sifat unsur dalam golongan yang sama berhubungan
dengan konfigurasi elektron dalam kulit valensi. Simak kembali tabel periodik
tersebut. Dapatkah sobat menemukan sesuatu yang memiliki keteraturan? Jika sobat
cerdik, sobat akan menemukan unsur-unsur berada dalam blok-blok tertentu, yaitu
unsurunsur blok s, blok p, blok d, dan blok f.
Orbital-s maksimum dihuni oleh 2 elektron
sehingga hanya ada dua golongan dalam blok s. Orbital-p maksimum 6 elektron
sehingga ada enam golongan yang termasuk blok-p. Unsur-unsur transisi pertama
mencakup golongan IB – VIIIB dan VIIIB mencakup tiga golongan. Jadi, semuanya
ada 10 golongan. Hal ini sesuai dengan orbital-d yang dapat dihuni maksimum 10
elektron.
Setelah sobat memahami hubungan golongan dan
konfigurasi elektron, sekarang tinjau hubungan periode dan konfigurasi
elektron. Perhatikan konfigurasi elekton unsur-unsur periode ke-3 berikut.
a. Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
|
c. Al : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p1
|
b. Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2
|
d. Si : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p2
|
Apakah yang dapat sobat simpulkan dari
konfigurasi elektron untuk unsur-unsur dalam periode ke-3? Jika sobat kritis, sobat
akan menemukan hubungan antara nomor periode dan bilangan kuantum utama dari
konfigurasi elektron tersebut.
Posisi Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik
Hubungan konfigurasi elektron dan nomor
golongan dalam tabel periodik ditunjukkan oleh jumlah elektron pada kulit
valensi. Contohnya, sebagai berikut.
4Be : 1s2 2s2
12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2
20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2
Kulit valensi ditunjukkan oleh bilangan
kuantum utama paling besar dalam konfigurasi elektron. Pada unsur-unsur
tersebut, bilangan kuantum utama paling besar berturut-turut adalah n = 2, n =
3, dan n = 4 dengan jumlah elektron yang menghuni kulit terluar 2 elektron. Oleh
karena itu, unsur-unsur tersebut berada dalam golongan IIA.
Hubungan konfigurasi elektron dengan periode
ditunjukkan oleh bilangan kuantum utama paling besar.
Contoh:
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s1
20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2
21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1 4s2
22Ti : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d2 4s2
Unsur-unsur tesebut memiliki bilangan kuantum
utama paling besar 4 (n=4) sehingga unsur-unsur tersebut dikelompokkan ke dalam
periode ke-4. Jadi, nomor periode berhubungan dengan bilangan kuantum utama
paling besar yang dihuni oleh elektron valensi.
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik merupakan bilangan kuantum ketiga yang sobat Materi Kimia SMA pelajari di kelas XI. Bilangan kuantum magnetik disebut juga
bilangan kuantum orientasi sebab bilangan kuantum ini menunjukkan orientasi (arah
orbital) dalam ruang atau orientasi subkulit dalam kulit. Nilai bilangan
kuantum magnetik berupa deret bilangan bulat dari –m melalui nol sampai +m.
Untuk l=1, nilai m=0, ±l.
Jadi, nilai bilangan kuantum magnetik untuk l=1 adalah –l melalui 0 sampai +l.
Contoh:
Untuk =1, nilai bilangan kuantum magnetik, m=0, ± 1, atau m= –1, 0, +1.
Untuk =2, nilai bilangan kuantum magnetik adalah m= 0, ± 1, ± 2, atau m= –2,
–1, 0, +1, +2.
Subkulit-s ( l =0) memiliki harga
m=0, artinya subkulit-s hanya memiliki satu buah orbital. Oleh karena m=0,
orbital-s tidak memiliki orientasi dalam ruang sehingga bentuk orbital-s
dikukuhkan berupa bola yang simetris.
Subkulit-p ( l=1) memiliki nilai
m= –1, 0, +1. Artinya, subkulit-p memiliki tiga buah orientasi dalam ruang (3
orbital), yaitu orientasi pada sumbu-x dinamakan orbital px, orientasi pada
sumbu-y dinamakan orbital py, dan orientasi pada sumbu-z dinamakan orbital pz.
Subkulit-d ( l=2) memiliki harga
m= –2, –1, 0, +1, +2. Artinya, subkulit-d memiliki lima buah orientasi dalam
ruang (5 orbital), yaitu pada bidang-xy dinamakan orbital dxy, pada
bidang-xz dinamakan orbital dxz, pada bidang-yz dinamakan orbital dyz,
pada sumbu x2–y2 dinamakan orbital dx2− y2 , dan orientasi pada
sumbu z2 dinamakan orbital dz2 . Contoh orientasi orbital dapat dilihat pada gambar berikut.
Konfigurasi Elektron Atom Polielektron (Pengantar)
Tingkat Energi Orbital
Pada atom berelektron banyak, setiap orbital ditandai oleh bilangan kuantum n, l, m, dan s. Bilangan kuantum ini memiliki arti sama dengan yang dibahas sebelumnya. Perbedaannya terletak pada jarak orbital dari inti. Pada atom hidrogen, setiap orbital dengan nilai bilangan kuantum utama sama memiliki tingkat-tingkat energi sama atau terdegenerasi. Misalnya, orbital 2s dan 2p memiliki tingkat energi yang sama. Demikian pula untuk orbital 3s, 3p, dan 3d.
Pada atom berelektron banyak, orbital-orbital dengan nilai bilangan kuantum utama sama memiliki tingkat energi yang sedikit berbeda. Misalnya, orbital 2s dan 2p memiliki tingkat energi berbeda, yaitu energi orbital 2p lebih tinggi. Perbedaan tingkat energi elektron pada atom hidrogen dan atom berelektron banyak ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Diagram tingkat energi orbital:
(a) Atom hidrogen. Tingkat energi orbital atom mengalami degenerasi.
(b) Atom berelektron banyak
Perbedaan tingkat energi ini disebabkan oleh elektron yang berada pada kulit dalam menghalangi elektron-elektron pada kulit bagian luar. Sebagai contoh, elektron pada orbital 1s akan tolak-menolak dengan elektron pada orbital-2s dan 2p sehingga orbital-2s dan 2p tidak lagi sejajar (terdegenerasi) seperti pada atom hidrogen. Hal ini menyebabkan elektron-elektron dalam orbital-2s memiliki peluang lebih besar ditemukan di dekat inti daripada orbital-2p (orbital-2s lebih dekat dengan inti).
Distribusi Elektron dalam Atom
Kulit terdiri atas subkulit yang berisi orbital-orbital dengan bilangan kuantum utama yang sama. Jumlah orbital dalam setiap kulit dinyatakan dengan rumus n2 dan jumlah maksimum elektron yang dapat menempati setiap kulit dinyatakan dengan rumus 2n2.
Contoh: Berapa jumlah orbital dan jumlah maksimum elektron dalam kulit M? Penyelesaian: Kulit M memiliki bilangan kuantum, n = 3 maka jumlah orbital dalam kulit M adalah 32 = 9 orbital dan jumlah maksimum elektronnya sebanyak 2(3)2 = 18 elektron. |
Subkulit terdiri atas orbital-orbital yang memiliki bilangan kuantum azimut yang sama. Jumlah orbital, dalam setiap subkulit dinyatakan dengan rumus (2l + 1). Oleh karena setiap orbital maksimum dihuni oleh dua elektron maka jumlah elektron dalam setiap subkulit dinyatakan dengan rumus 2(2l + 1).
Contoh: Berapa jumlah orbital dalam subkulit-p dan berapa jumlah elektron dalam subkulit itu? Penyelesaian: Subkulit p memiliki harga = 1 maka jumlah orbitalnya sama dengan {2(1) + 1} = 3 orbital. Sebaran elektron dalam subkulit-p adalah 2{2(1) + 1} = 6 elektron. |
Berapa jumlah orbital dan jumlah maksimum elektron yang menghuni tingkat energi ke-3 (kulit M)? Bagaimana sebaran orbital dalam setiap subkulit dan sebaran elektronnya pada tingkat energi itu?
Jawab
a. Jumlah orbital pada kulit M (n= 3) dihitung dengan rumus n2. Jadi, pada kulit ada 9 orbital.
b. Jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni kulit M sebanyak 2n2 = 18 elektron.
c. Sebaran orbital dalam setiap subkulit pada n= 3 dihitung dari rumus (2l+ 1). Untuk n= 3, nilai l= n–1 = 0, 1, 2. Oleh karena ada 3 subkulit, sebaran orbital dalam tiap subkulit adalah sebagai berikut.
[2(0) + 1)] = 1
[2(1) + 1)] = 3
[2(2) + 1)] = 5
Pada subkulit s (l=0) terdapat 1 orbital-s
Pada subkulit p (l=1) terdapat 3 orbital-p
Pada subkulit d (l=2) terdapat 5 orbital-d
d. Sebaran elektron yang menghuni tiap-tiap subkulit ditentukan dari rumus 2(2l+ 1), yaitu:
2(2(0) + 1) = 2 elektron, orbital-s (l= 0) maksimum ditempati oleh 2 elektron.
2(2(1) + 1) = 6 elektron, orbital-p (l= 1) maksimum ditempati oleh 6 elektron.
2(2(2) + 1) = 10 elektron, orbital-d (l = 2) maksimum ditempati oleh 10 elektron.Kestabilan Konfigurasi Elektron
Kestabilan Konfigurasi Elektron
Harus sobat Materi Kimia SMA ketahui bahwa, berdasarkan pengamatan, orbital yang terisi penuh dan terisi setengah penuh menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Hal tersebut terjadi terutama bagi atom unsur-unsur gas mulia dan unsur-unsur transisi.
Contoh:
Atom-atom unsur gas mulia relatif stabil disebabkan orbital kulit valensinya terisi penuh oleh elektron.
2He : 1s2
10Ne : 1s2 2s2 2p6
18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
|
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa unsur-unsur dengan orbital kulit valensi terisi setengah penuh relatif stabil.
Contoh:
Konfigurasi elektron atom 24Cr dapat ditulis sebagai berikut:
(a) 24Cr : [Ar] 3d5 4s1 (lebih stabil).
(b) 24Cr : [Ar] 3d4 4s2
|
Menurut data empirik, konfigurasi elektron pertama (a) relatif lebih stabil daripada konfigurasi elektron kedua (b), mengapa? Pada konfigurasi elektron (a), orbital 3d terisi lima elektron dan orbital 4s terisi satu elektron, keduanya setengah penuh. Pada konfigurasi elektron (b), walaupun orbital 4s terisi penuh, tetapi orbital 3d tidak terisi setengah penuh sehingga kurang stabil.
Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Transisi
Pada diagram tingkat energi orbital, orbital 4s memiliki energi lebih rendah daripada orbital 3d. Akibatnya, dalam konfigurasi elektron unsur-unsur utama orbital 4s dihuni terlebih dahulu.
Pada unsur-unsur transisi pertama, elektron kulit terluar menghuni orbital-d dan orbital-s, yakni ns (n–1)d. Jika mengikuti aturan tersebut, orbital ns dihuni terlebih dahulu baru menghuni orbital (n–1)d. Apakah konfigurasi elektron untuk unsur-unsur transisi seperti itu? Jika demikian, elektron akan mudah lepas ketika unsur transisi membentuk kation (bersenyawa) berasal dari orbital (n–1)d.
Berdasarkan data empirik, diketahui bahwa semua unsur transisi ketika membentuk kation melepaskan elektron valensi dari orbital ns. Jika muatan kation yang dibentuknya lebih tinggi maka elektron dari orbital (n–1)d dilepaskan. Data berikut ini artinya, elektron terluar berasal dari orbital ns.
Fakta empirik:
1. Mangan dapat membentuk kation Mn2+ (MnCl2) dan Mn7+ (KMnO4)
2. Besi dapat membentuk kation Fe2+ (FeSO4) dan Fe3+ (FeCl3)
3. Tembaga dapat membentuk kation Cu+ (CuCl) dan Cu2+ (CuSO4).
Konfigurasi elektronnya:
1. 25Mn : [Ar] 3d5 4s2
2. 26Fe : [Ar] 3d6 4s2
3. 29Cu : [Ar] 3d10 4s1
Jika fakta empirik dan konfigurasi elektronnya dihubungkan maka Anda dapat mengatakan Mn2+dibentuk melalui pelepasan 2 elektron dari orbital 4s. Ion Fe2+ dibentuk dengan melepaskan 2 elektron dari orbital 4s, demikian juga ion Cu+. Bagaimana menjelaskan data empirik ini?
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran, energi orbital dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Unsur-unsur ringan dengan nomor atom 1 (H) sampai dengan 20 (Ca) memiliki konfigurasi elektron sebagaimana uraian tersebut.
2) Untuk unsur-unsur berat dengan nomor atom 21 ke atas, terjadi transisi energi orbital.
Apa yang dimaksud transisi energi orbital? Setelah orbital 4s terisi penuh (atom 20Ca) maka elektron mulai mengisi orbital 3d (21Sc – 30Zn). Dalam keadaan tidak terhuni, orbital 3d memiliki energi lebih tinggi dari 4s. Akan tetapi, ketika orbital 3d terhuni elektron maka energi orbital 3d turun drastis dan mencapai kestabilan dengan energi yang lebih rendah daripada orbital 4s. Dengan demikian, mudah dipahami bahwa orbital paling luar dari kulit valensi adalah orbital ns, bukan orbital (n-1)d. Gejala ini berlaku untuk semua atom-atom unsur dengan nomor atom di atas 20.
Apakah sobat dapat memahami materi kimia kelas XI tentang Kestabilan Konfigurasi Elektron ini? Materi selanjutnya yang akan sobat pelajari yaitu Hubungan Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik
Langganan:
Postingan (Atom)