Prediksi UN Kimia 2013/2014

On Jumat, 29 November 2013 0 komentar

















Read more ...»

LINK SCENERY

On Senin, 11 November 2013 0 komentar

  1. .       Aji santosa                          : santoso99.blogspot.com
  2. .       Ayu safitri                            : ayusafitri799.blogspot.com
  3. .       Ela maulani                         : elamaulani.blogspot.com
  4. .       Fatchur risqi                       : variz23.blogspot.com
  5. .       Fatkul iksan                        : ulfatkhil.blogspot.com
  6. .       Feri fidiato                          : fidiferi.blogspot.com
  7. .       Geby RRFF                          : gebbyramadhan07.blogspot.com
  8. .       Gigih suryadi                      : gigihsuryadi.blogspot.com
  9. .       Hamidah nisa                     : hamidahlestya.blogspot.com
  10. .   Hanifah nisa                       : hanifahlestyasari.blogspot.com
  11. .   Imam wahyudi                  : suripblogblog.blogspot.com
  12. .   Indah widiaskari               : widias22.blogspot.com
  13. .   Intan permatasari            : putripermata77.blogspot.com
  14. .   Khoirul ahmadi                  : larjokarti.blogspot.com
  15. .   Leli oktaliana                      : leliokta.blogspot.com
  16. .   Masanto                              : marshanto.blogspot.com
  17. .   Meilan shinta                     : namakumeilan.blogspot.com
  18. .   Melawati PD                      : sebuahmimpiharapan.blogspot.com
  19. .   Retno dwi                           : retnodwilestarienoc.blogspot.com
  20. .   Ridho frihastama              : ryedhoew.blogsot.com
  21. .   sekar widiastuti                    : sekarwidhy.blogspot.com
  22. .   selfiana                                  : selfiana62.blogspot.com
  23. .   siska apriliana                    : siskaaprili.blogspot.com
  24. .   siti sundari                          : sundarimrc19.blogspot.com
  25. .   sri wahyuni                         : jenned15.blogspot.com
  26. .   sumarti                                 : sumartismansa.blogspot.com
  27. .   tifana rasitagani                : tiprut225.blogspot.com
  28. .   umi widiati                          : simutumi.blogspot.com
  29. .   uswatun hasanah            : uswatunhasanahpwo.blogspot.com
  30. .   windi astuti                         : windiamonds.blogspot.com
Read more ...»

On 0 komentar

  1. .       Aji santosa                          : santoso99.blogspot.com
  2. .       Ayu safitri                            : ayusafitri799.blogspot.com
  3. .       Ela maulani                         : elamaulani.blogspot.com
  4. .       Fatchur risqi                       : variz23.blogspot.com
  5. .       Fatkul iksan                        : ulfatkhil.blogspot.com
  6. .       Feri fidiato                          : fidiferi.blogspot.com
  7. .       Geby RRFF                          : gebbyramadhan07.blogspot.com
  8. .       Gigih suryadi                      : gigihsuryadi.blogspot.com
  9. .       Hamidah nisa                     : hamidahlestya.blogspot.com
  10. .   Hanifah nisa                       : hanifahlestyasari.blogspot.com
  11. .   Imam wahyudi                  : suripblogblog.blogspot.com
  12. .   Indah widiaskari               : widias22.blogspot.com
  13. .   Intan permatasari            : putripermata77.blogspot.com
  14. .   Khoirul ahmadi                  : larjokarti.blogspot.com
  15. .   Leli oktaliana                      : leliokta.blogspot.com
  16. .   Masanto                              : marshanto.blogspot.com
  17. .   Meilan shinta                     : namakumeilan.blogspot.com
  18. .   Melawati PD                      : sebuahmimpiharapan.blogspot.com
  19. .   Retno dwi                           : retnodwilestarienoc.blogspot.com
  20. .   Ridho frihastama              : ryedhoew.blogsot.com
  21. .   sekar widiastuti                    : sekarwidhy.blogspot.com
  22. .   selfiana                                  : selfiana62.blogspot.com
  23. .   siska apriliana                    : siskaaprili.blogspot.com
  24. .   siti sundari                          : sundarimrc19.blogspot.com
  25. .   sri wahyuni                         : jenned15.blogspot.com
  26. .   sumarti                                 : sumartismansa.blogspot.com
  27. .   tifana rasitagani                : tiprut225.blogspot.com
  28. .   umi widiati                          : simutumi.blogspot.com
  29. .   uswatun hasanah            : uswatunhasanahpwo.blogspot.com
  30. .   windi astuti                         : windiamonds.blogspot.com
Read more ...»

Penulisan Konfigurasi Elektron

On Selasa, 24 September 2013 0 komentar

Salah satu contoh penulisan konfigurasi elektron yang telah sobat Materi Kimia SMA pelajari sebelumnya yaitu: 8O: 2 6. Bagaimana dengan materi kimia kelas XI sekarang, apakah seperti itu? Untuk menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan teori atom mekanika kuantum, bayangkan bahwa inti atom memiliki tingkat-tingkat energi, dan setiap tingkat energi memiliki orbitalorbital yang masih kosong. Kemudian, elektron-elektron ditempatkan pada orbital-orbital sesuai dengan urutan tingkat energinya (aturan Aufbau), dan tingkat energi paling rendah diisi terlebih dahulu.
Pengisian orbital dengan tingkat energi sama, seperti px, py, pz, diusahakan tidak berpasangan sesuai aturan Hund, tempatnya boleh di mana saja, px, py, atau pz. Jika setelah masing-masing orbital dihuni oleh satu elektron masih ada elektron lain maka elektron ditambahkan untuk membentuk pasangan dengan spin berlawanan. Dalam setiap orbital maksimum dihuni oleh dua elektron, sesuai aturan Pauli.
Penulisan konfigurasi elektron dapat diringkas sebab dalam kimia yang penting adalah konfigurasi elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Contoh konfigurasi elektron atom natrium dapat ditulis sebagai: 11Na: [Ne] 3s1. Lambang [Ne] menggantikan penulisan konfigurasi elektron bagian dalam (10Ne: 1s2 2s2 2p6).
Beberapa konfigurasi elektron atom dengan nomor atom 1 sampai nomor atom 20 ditunjukkan pada tabel berikut.

Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum

Berdasarkan konfigurasi elektron, Anda dapat menentukan bilangan kuantum suatu elektron. Contoh: atom oksigen memiliki 8 elektron, konfigurasi elektron atom oksigen adalah 8O: 1s2 2s2 2p4 atau diuraikan sebagai berikut.
1) 1s2 2s2 2px2 2py1 2pz1
2) 1s2 2s2 2px1 2py2 2pz1
3) 1s2 2s2 2px1 2py1 2pz2
Ketiga penulisan konfigurasi tersebut benar sebab atom terakhir dapat berpasangan di mana saja dalam orbital 2p. Mengapa? Pada subkulit p, terdapat tiga orbital dengan tingkat energi sama (px= py = pz) sehingga kita tidak dapat menentukan secara pasti pada orbital mana elektron berpasangan. Dengan kata lain, kebolehjadian pasangan elektron dalam ketiga orbital-p adalah sama.
Akibat dari peluang yang sama dalam menemukan elektron pada suatu orbital maka Anda tidak dapat menentukan bilangan kuantum magnetiknya. Pada contoh tersebut, elektron terakhir dari atom oksigen memiliki bilangan kuantum sebagai berikut.
1) Bilangan kuantum utama, n= 2
2) Bilangan kuantum azimut, l= 1
3) Bilangan kuantum spin, s= –½ 
4) Bilangan kuantum magnetik, m= –1, +1, atau 0? (tidak pasti, semua orbital memiliki peluang yang sama untuk dihuni).
Dengan demikian, pada kasus atom oksigen terdapat ketidakpastian dalam bilangan kuantum magnetik atau momentum sudut.
Kasus tersebut benar-benar membuktikan bahwa keberadaan elektron-elektron di dalam atom tidak dapat diketahui secara pasti, yang paling mungkin hanyalah peluang menemukan elektron pada daerah tertentu di dalam ruang, sedangkan posisi pastinya tidak dapat diketahui
Read more ...»

Bilangan Kuantum Azimut (l)

On 0 komentar

Sobat Materi Kimia SMA sudah mengenal bilangan kuantum azimut? Bilangan kuantum azimut disebut juga bilangan kuantum momentum sudut, dilambangkan dengan l (baca: huruf kecil dari L). Bilangan kuantum azimut menentukan bentuk orbital. Nilai bilangan kuantum azimut adalah l= n–1. Oleh karena nilai n merupakan bilangan bulat dan terkecil sama dengan satu maka harga l juga merupakan deret bilangan bulat 0, 1, 2, …, (n–1). Jadi, untuk n=1 hanya ada satu harga bilangan kuantum azimut, yaitu 0. Berarti, pada kulit K (n=1) hanya terdapat satu bentuk orbital. Untuk n=2 ada dua harga bilangan kuantum azimut, yaitu 0 dan 1. Artinya, pada kulit L (n=2) terdapat dua bentuk orbital, yaitu orbital yang memiliki nilai l=0 dan orbital yang memiliki nilai l=1.
n
Kulit
l
1
K
0(s)
2
L
0(s), 1(p)
3
M
0(s), 1(p), 2(d)
Pada pembahasan sebelumnya, dinyatakan bahwa bentuk-bentuk orbital yang memiliki bilangan kuantum utama sama membentuk kulit. Bentuk orbital dengan bilangan kuantum azimut sama dinamakan subkulit. Jadi, bilangan kuantum azimut dapat juga menunjukkan jumlah subkulit dalam setiap kulit. Masing-masing subkulit diberi lambang dengan s, p, d, f, …, dan seterusnya. Hubungan subkulit dengan lambangnya adalah sebagai berikut.
Bilangan kuantum azimut (l)
0
1
2
3
.....
Lambang subkulit
s
p
d
f
.....
Contoh:
Pada kulit K (n=1), nilai memiliki harga 0 maka pada kulit K hanya ada satu subkulit atau satu bentuk orbital, yaitu orbital s. Pada kulit L (n=2), nilai memiliki harga 0 dan 1 maka pada kulit L ada dua subkulit, yaitu orbital s dan orbital p (jumlahnya lebih dari satu).
Read more ...»

Hubungan Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik

On 0 komentar

Di kelas X, sobat Materi Kimia SMA telah mempelajari bagaimana hubungan sistem periodik modern dengan konfigurasi elektron. Bagaimana dengan materi kimia kelas XI sekarang? Sobat dapat menyimak uraian dibawah ini.
Sobat  sudah mengetahui bahwa dalam golongan yang sama, unsur-unsur memiliki sifat yang mirip. Kemiripan sifat ini berhubungan dengan konfigurasi elektronnya. Bagaimana hubungan tersebut ditinjau berdasarkan teori atom mekanika kuantum? Simak unsur-unsur ringan dengan nomor atom 1 sampai dengan 20 dalam tabel periodik berikut
Bagaimanakah sobat menyimpulkan konfigurasi elektron dalam golongan yang sama?
a. Golongan IA → ns1
b. Golongan IIA → ns2
c. Golongan IIIA → ns2 np1
Jadi, kemiripan sifat-sifat unsur dalam golongan yang sama berhubungan dengan konfigurasi elektron dalam kulit valensi. Simak kembali tabel periodik tersebut. Dapatkah sobat menemukan sesuatu yang memiliki keteraturan? Jika sobat cerdik, sobat akan menemukan unsur-unsur berada dalam blok-blok tertentu, yaitu unsurunsur blok s, blok p, blok d, dan blok f.
Orbital-s maksimum dihuni oleh 2 elektron sehingga hanya ada dua golongan dalam blok s. Orbital-p maksimum 6 elektron sehingga ada enam golongan yang termasuk blok-p. Unsur-unsur transisi pertama mencakup golongan IB – VIIIB dan VIIIB mencakup tiga golongan. Jadi, semuanya ada 10 golongan. Hal ini sesuai dengan orbital-d yang dapat dihuni maksimum 10 elektron.
Setelah sobat memahami hubungan golongan dan konfigurasi elektron, sekarang tinjau hubungan periode dan konfigurasi elektron. Perhatikan konfigurasi elekton unsur-unsur periode ke-3 berikut.
a. Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
c. Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
b. Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2
d. Si : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
Apakah yang dapat sobat simpulkan dari konfigurasi elektron untuk unsur-unsur dalam periode ke-3? Jika sobat kritis, sobat akan menemukan hubungan antara nomor periode dan bilangan kuantum utama dari konfigurasi elektron tersebut.

Posisi Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik

Hubungan konfigurasi elektron dan nomor golongan dalam tabel periodik ditunjukkan oleh jumlah elektron pada kulit valensi. Contohnya, sebagai berikut.
4Be : 1s2 2s2
12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2
20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Kulit valensi ditunjukkan oleh bilangan kuantum utama paling besar dalam konfigurasi elektron. Pada unsur-unsur tersebut, bilangan kuantum utama paling besar berturut-turut adalah n = 2, n = 3, dan n = 4 dengan jumlah elektron yang menghuni kulit terluar 2 elektron. Oleh karena itu, unsur-unsur tersebut berada dalam golongan IIA.
Hubungan konfigurasi elektron dengan periode ditunjukkan oleh bilangan kuantum utama paling besar.
Contoh:
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
22Ti : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2
Unsur-unsur tesebut memiliki bilangan kuantum utama paling besar 4 (n=4) sehingga unsur-unsur tersebut dikelompokkan ke dalam periode ke-4. Jadi, nomor periode berhubungan dengan bilangan kuantum utama paling besar yang dihuni oleh elektron valensi.
Read more ...»

Bilangan Kuantum Magnetik (m)

On 0 komentar

Bilangan kuantum magnetik merupakan bilangan kuantum ketiga yang sobat Materi Kimia SMA pelajari di kelas XI. Bilangan kuantum magnetik disebut juga bilangan kuantum orientasi sebab bilangan kuantum ini menunjukkan orientasi (arah orbital) dalam ruang atau orientasi subkulit dalam kulit. Nilai bilangan kuantum magnetik berupa deret bilangan bulat dari –m melalui nol sampai +m. Untuk l=1, nilai m=0, ±l. Jadi, nilai bilangan kuantum magnetik untuk l=1 adalah –l melalui 0 sampai +l.
Contoh:
Untuk =1, nilai bilangan kuantum magnetik, m=0, ± 1, atau m= –1, 0, +1. Untuk =2, nilai bilangan kuantum magnetik adalah m= 0, ± 1, ± 2, atau m= –2, –1, 0, +1, +2.
Subkulit-s ( l =0) memiliki harga m=0, artinya subkulit-s hanya memiliki satu buah orbital. Oleh karena m=0, orbital-s tidak memiliki orientasi dalam ruang sehingga bentuk orbital-s dikukuhkan berupa bola yang simetris.
Subkulit-p ( l=1) memiliki nilai m= –1, 0, +1. Artinya, subkulit-p memiliki tiga buah orientasi dalam ruang (3 orbital), yaitu orientasi pada sumbu-x dinamakan orbital px, orientasi pada sumbu-y dinamakan orbital py, dan orientasi pada sumbu-z dinamakan orbital pz.
Subkulit-d ( l=2) memiliki harga m= –2, –1, 0, +1, +2. Artinya, subkulit-d memiliki lima buah orientasi dalam ruang (5 orbital), yaitu pada bidang-xy dinamakan orbital dxy, pada bidang-xz dinamakan orbital dxz, pada bidang-yz dinamakan orbital dyz, pada sumbu x2–y2 dinamakan orbital  dx2 y2 , dan orientasi pada sumbu z2 dinamakan orbital dz2 . Contoh orientasi orbital dapat dilihat pada gambar berikut.
struktur atom
Read more ...»

Konfigurasi Elektron Atom Polielektron (Pengantar)

On 0 komentar

Tingkat Energi Orbital

Pada atom berelektron banyak, setiap orbital ditandai oleh bilangan kuantum n, l, m, dan s. Bilangan kuantum ini memiliki arti sama dengan yang dibahas sebelumnya. Perbedaannya terletak pada jarak orbital dari inti. Pada atom hidrogen, setiap orbital dengan nilai bilangan kuantum utama sama memiliki tingkat-tingkat energi sama atau terdegenerasi. Misalnya, orbital 2s dan 2p memiliki tingkat energi yang sama. Demikian pula untuk orbital 3s, 3p, dan 3d.
Pada atom berelektron banyak, orbital-orbital dengan nilai bilangan kuantum utama sama memiliki tingkat energi yang sedikit berbeda. Misalnya, orbital 2s dan 2p memiliki tingkat energi berbeda, yaitu energi orbital 2p lebih tinggi. Perbedaan tingkat energi elektron pada atom hidrogen dan atom berelektron banyak ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Diagram tingkat energi orbital:
(a) Atom hidrogen. Tingkat energi orbital atom mengalami degenerasi.
(b) Atom berelektron banyak
Perbedaan tingkat energi ini disebabkan oleh elektron yang berada pada kulit dalam menghalangi elektron-elektron pada kulit bagian luar. Sebagai contoh, elektron pada orbital 1s akan tolak-menolak dengan elektron pada orbital-2s dan 2p sehingga orbital-2s dan 2p tidak lagi sejajar (terdegenerasi) seperti pada atom hidrogen. Hal ini menyebabkan elektron-elektron dalam orbital-2s memiliki peluang lebih besar ditemukan di dekat inti daripada orbital-2p (orbital-2s lebih dekat dengan inti).

Distribusi Elektron dalam Atom

Kulit terdiri atas subkulit yang berisi orbital-orbital dengan bilangan kuantum utama yang sama. Jumlah orbital dalam setiap kulit dinyatakan dengan rumus n2 dan jumlah maksimum elektron yang dapat menempati setiap kulit dinyatakan dengan rumus 2n2.
Contoh:
Berapa jumlah orbital dan jumlah maksimum elektron dalam kulit M?
Penyelesaian:
Kulit M memiliki bilangan kuantum, n = 3 maka jumlah orbital dalam kulit M adalah 32 = 9 orbital dan jumlah maksimum elektronnya sebanyak 2(3)2 = 18 elektron.
Subkulit terdiri atas orbital-orbital yang memiliki bilangan kuantum azimut yang sama. Jumlah orbital, dalam setiap subkulit dinyatakan dengan rumus (2l + 1). Oleh karena setiap orbital maksimum dihuni oleh dua elektron maka jumlah elektron dalam setiap subkulit dinyatakan dengan rumus 2(2l + 1).
Contoh:
Berapa jumlah orbital dalam subkulit-p dan berapa jumlah elektron dalam subkulit itu?
Penyelesaian:
Subkulit p memiliki harga = 1 maka jumlah orbitalnya sama dengan {2(1) + 1} = 3 orbital. Sebaran elektron dalam subkulit-p adalah 2{2(1) + 1} = 6 elektron.
Berapa jumlah orbital dan jumlah maksimum elektron yang menghuni tingkat energi ke-3 (kulit M)? Bagaimana sebaran orbital dalam setiap subkulit dan sebaran elektronnya pada tingkat energi itu?
Jawab
a. Jumlah orbital pada kulit M (n= 3) dihitung dengan rumus n2. Jadi, pada kulit ada 9 orbital.
b. Jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni kulit M sebanyak 2n2 = 18 elektron.
c. Sebaran orbital dalam setiap subkulit pada n= 3 dihitung dari rumus (2l+ 1). Untuk n= 3, nilai l= n–1 = 0, 1, 2. Oleh karena ada 3 subkulit, sebaran orbital dalam tiap subkulit adalah sebagai berikut.
[2(0) + 1)] = 1
[2(1) + 1)] = 3
[2(2) + 1)] = 5
Pada subkulit s (l=0) terdapat 1 orbital-s
Pada subkulit p (l=1) terdapat 3 orbital-p
Pada subkulit d (l=2) terdapat 5 orbital-d
d. Sebaran elektron yang menghuni tiap-tiap subkulit ditentukan dari rumus 2(2l+ 1), yaitu:
2(2(0) + 1) = 2 elektron, orbital-s (l= 0) maksimum ditempati oleh 2 elektron.
2(2(1) + 1) = 6 elektron, orbital-p (l= 1) maksimum ditempati oleh 6 elektron.
2(2(2) + 1) = 10 elektron, orbital-d (l = 2) maksimum ditempati oleh 10 elektron.
Read more ...»

Kestabilan Konfigurasi Elektron

On Senin, 23 September 2013 0 komentar

Kestabilan Konfigurasi Elektron


Harus sobat Materi Kimia SMA ketahui bahwa, berdasarkan pengamatan, orbital yang terisi penuh dan terisi setengah penuh menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Hal tersebut terjadi terutama bagi atom unsur-unsur gas mulia dan unsur-unsur transisi.
Contoh:
Atom-atom unsur gas mulia relatif stabil disebabkan orbital kulit valensinya terisi penuh oleh elektron.
2He : 1s2
10Ne : 1s2 2s2 2p6
18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa unsur-unsur dengan orbital kulit valensi terisi setengah penuh relatif stabil.
Contoh:
Konfigurasi elektron atom 24Cr dapat ditulis sebagai berikut:
(a) 24Cr : [Ar] 3d5 4s1   (lebih stabil).
(b) 24Cr : [Ar] 3d4 4s2

Menurut data empirik, konfigurasi elektron pertama (a) relatif lebih stabil daripada konfigurasi elektron kedua (b), mengapa? Pada konfigurasi elektron (a), orbital 3d terisi lima elektron dan orbital 4s terisi satu elektron, keduanya setengah penuh. Pada konfigurasi elektron (b), walaupun orbital 4s terisi penuh, tetapi orbital 3d tidak terisi setengah penuh sehingga kurang stabil.

Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Transisi

Pada diagram tingkat energi orbital, orbital 4s memiliki energi lebih rendah daripada orbital 3d. Akibatnya, dalam konfigurasi elektron unsur-unsur utama orbital 4s dihuni terlebih dahulu.
Pada unsur-unsur transisi pertama, elektron kulit terluar menghuni orbital-d dan orbital-s, yakni ns (n–1)d. Jika mengikuti aturan tersebut, orbital ns dihuni terlebih dahulu baru menghuni orbital (n–1)d. Apakah konfigurasi elektron untuk unsur-unsur transisi seperti itu? Jika demikian, elektron akan mudah lepas ketika unsur transisi membentuk kation (bersenyawa) berasal dari orbital (n–1)d.
Berdasarkan data empirik, diketahui bahwa semua unsur transisi ketika membentuk kation melepaskan elektron valensi dari orbital ns. Jika muatan kation yang dibentuknya lebih tinggi maka elektron dari orbital (n–1)d dilepaskan. Data berikut ini artinya, elektron terluar berasal dari orbital ns.
Fakta empirik:
1. Mangan dapat membentuk kation Mn2+ (MnCl2) dan Mn7+ (KMnO4)
2. Besi dapat membentuk kation Fe2+ (FeSO4) dan Fe3+ (FeCl3)
3. Tembaga dapat membentuk kation Cu+ (CuCl) dan Cu2+ (CuSO4).
Konfigurasi elektronnya:
1. 25Mn : [Ar] 3d5 4s2
2. 26Fe : [Ar] 3d6 4s2
3. 29Cu : [Ar] 3d10 4s1
Jika fakta empirik dan konfigurasi elektronnya dihubungkan maka Anda dapat mengatakan Mn2+dibentuk melalui pelepasan 2 elektron dari orbital 4s. Ion Fe2+ dibentuk dengan melepaskan 2 elektron dari orbital 4s, demikian juga ion Cu+. Bagaimana menjelaskan data empirik ini?
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran, energi orbital dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Unsur-unsur ringan dengan nomor atom 1 (H) sampai dengan 20 (Ca) memiliki konfigurasi elektron sebagaimana uraian tersebut.
2) Untuk unsur-unsur berat dengan nomor atom 21 ke atas, terjadi transisi energi orbital.
Apa yang dimaksud transisi energi orbital? Setelah orbital 4s terisi penuh (atom 20Ca) maka elektron mulai mengisi orbital 3d (21Sc – 30Zn). Dalam keadaan tidak terhuni, orbital 3d memiliki energi lebih tinggi dari 4s. Akan tetapi, ketika orbital 3d terhuni elektron maka energi orbital 3d turun drastis dan mencapai kestabilan dengan energi yang lebih rendah daripada orbital 4s. Dengan demikian, mudah dipahami bahwa orbital paling luar dari kulit valensi adalah orbital ns, bukan orbital (n-1)d. Gejala ini berlaku untuk semua atom-atom unsur dengan nomor atom di atas 20.
Apakah sobat dapat memahami materi kimia kelas XI tentang Kestabilan Konfigurasi Elektron ini? Materi selanjutnya yang akan sobat pelajari yaitu Hubungan Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik
Read more ...»